Serangan jantung bisa meneror siapa saja, baik pada usia muda maupun sudah tua. Selain itu ada juga henti jantung yang sama-sama berakibat pada kematian, lalu apa ya bedanya serangan jantung dengan henti jantung?
Perbedaan yang bisa dilihat dari tipe penanganan pasien yang sangat berbeda. Henti jantung memerlukan penanganan pijat jantung luar atau yang sering disebut Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). Sedangkan serangan jantung membutuhkan penanganan dari dalam, yaitu dengan mengkonsumsi obat yang diletakkan di bawah lidah serta harus memberikan saluran pernapasan dengan baik agar pasien bernapas lebih lega.
Serangan jantung harus mendapatkan penanganan yang cepat untuk meminimalisir kematian pada pasien. Pada serangan jantung sebenarnya jantung tidak benar-benar berhenti bekerja atau berdetak. Hanya saja karena ukuran pembuluh darah yang menyempit membuat jantung tidak mendapatkan asupan darah dan oksigen secara maksimal. Hal tersebut bisa mengakibatkan kerusakan otot dan fungsi jantung.
Henti jantung akan menyebabkan jantung berhenti berdetak selama mengalami heart arrest. Penyebab utama terjadinya henti jantung yaitu aritmia atau gangguan aliran listrik sehingga jantung tidak bisa berdetak dengan normal. Berhentinya detak jantung akan mengakibatkan gangguan pada distribusi darah ke organ vital seperti otak yang bisa berujung pada kematian jika tidak diberikan penanganan secepatnya.
Henti jantung bisa mengintai seseorang yang pernah mengalami kecelakaan, menderita penyakit jantung koroner atau bawaan. Penanganan CPR yang cepat akan membuat pasien yang mengalami henti jantung bisa terhindar dari risiko kematian. Untuk pasien serangan jantung perlu penanganan lebih lanjut seperti kontrol teratur, menghindari risiko kematian dan mencoba untuk menjalankan pola hidup sehat dengan menghindari konsumsi rokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar